Pertanyaan di manakah Yesus selam rentang waktu usia 12 sampai 30 tahun seolah menjadi kontroversi. Hal ini banyak diperdebatkan dan didiskusikan di forum-forum internet, baik agama Islam maupun Kristen.
Bahkan beberapa opini berpendapat bahwa ada bagian dari Alkitab yang hilang yaitu kisah kehidupan Yesus selama kurang lebih 18 tahun itu. Kitab Injil memang tidak menuliskan secara rinci tentang kehidupan Yesus di usia 12 sampai 30 tahun.
Kitab Injil hanya menuliskan kelahiran-Nya, dan saat Ia berumur 12 tahun, dan kemudian dikisahkan kembali setelah Dia telah berumur 30 tahun dan mengajar. Tidak dikisahkan antaranya, hanya disebutkan bahwa Yesus bertambah besar, bertumbuh dalam hikmat, dan dikasihi oleh Tuhan dan manusia (Luk 2:52).
Saya kurang tahu apakah Al-Quran mencatat kisah hidup Nabi Isa di usia 12 sampai 30 tahun. Namun dari referensi yang saya baca, sepertinya Al-Quran juga tidak mengisahkan perjalanan Nabi Isa secara lengkap.
Baiklah, saya juga mendapat referensi tentang "hilang" nya periode kehidupan Yesus dari 12 sampai 30 tahun. Ini dia artikelnya :
Mengapa Yesus ditampilkan hanya kelahiran-, usia 12 tahun dan baru ditulis lagi setelah berusia 30 tahun? Dari perspektif Yahudi, hal itu bukan hal yang aneh. Sebab menurut budaya Yahudi seorang lakI-laki baru boleh mengajar di depan muka umum hanya pada usia 30 tahun.
Menurut hukum Yahudi, usia seorang anak digolongkan dalam 8 tahapan:
Yeled, "usia bayi";
Yonek, "usia menyusu";
Olel, "lebih tua lagi dari menyusu";
Gemul, "usia disapih";
Taph, "usia mulai berjalan";
Ulem, "anak-anak";
Na'ar, "mulai tumbuh remaja"; dan
Bahar, "usia remaja". 14)
Dari catatan tentang kehidupan Yesus dalam Injil, kita hanya membaca 3 klasifikasi usia saja yang ditulis, yaitu bayi (yeled), usia disapih (gemul), yaitu ketika Ia diserahkan di Bait Allah di hadapan Simeon dan Anna, dan remaja (bahar, 12 tahun) ketika Yesus diajak Mar Yusuf dan Sayidatina Maryam kedua orangtuaNya ke Yerusalem.
Mengapa Yesus muncul pada usia 12 tahun? Karena usia 12 bagi tradisi Yahudi zaman Yesus begitu penting. Seorang anak laki-laki Yahudi harus melakukan upacara yang disebut Bar Mitzvah (anak Hukum). Menurut legenda Yahudi, pasa usia 12 tahun Nabi Musa meninggalkan rumah putri Fir'aun. Pada usia yang sama juga, Nabi Samuel menerima suara yang berisi Ilahi dan Salomo (Nabi Sulaiman) mulai menerima hikmat Allah dan Raja Yosia menerima visi reformasi agung di Yerusalem.15)
Dalam rangkaian ritus Yahudi itu, Yesus harus melakukan 'aliyah (naik) dan Bemah (menghadap mimbar untuk menerima kuk hukum Taurat). Upacara ini dilakukan pada hari Sabat, karena itu disebut juga thepilin Shabat.
Sejak abad Pertengahan, usia Bar Mitzvah dilakukan pada usia 13 tahun.16) Menurut literatur / sastera Yahudi abad pertengahan, Sepher Gilgulim, semua anak Yahudi sejak usia 12 tahun, mulai menerima ruach (roh hikmat) dan pada usia 20 tahun ditambahkan bagi nishama (reasonable soul, "jiwa akali").
Mulai usia 20 tahun seseorang harus memasuki sekolah khusus Yahudi (Beyt Midrash). Sedangkan tahapan-tahapan pendidikan Yahudi sebagai berikut: Mikra (membaca Taurat) mulai usia 5 tahun, Mishna mulai usia 10 tahun, Talmud pada usia 13 tahun (zamanYesus 12 tahun); Midrash pada usia 20 tahun, dan sejak usia 30 tahun baru boleh mengajar di depan muka umum dan khalayak ramai.17)
KESIMPULAN
Dari tahapan-tahapan pendidikan Yahudi pada zaman Isa a.s. serta latar belakang agama dan budaya, jelas bahwa andaian-andaian dan spekulasi-spekulasi mengenai 18 tahun kehidupan Isa yang kononnya "hilang", sama sekali tidak mempunyai landasan sejarah. Jadi, ke mana Yesus selama usia 12 sampai dengan 30? Jawaban, berdasarkan data-data Injil sendiri (Mat. 13:55; Mrk. 6:3), Yesus menjalani kehidupan seperti layaknya anak-anak Yahudi dan ia bersama keluargaNya bekerja di Nazaret sebagai tukang kayu.
Mengapa kisah kehidupan baru dicatat setelah usia 30 tahun? Karena memang demikian lazim kehidupan orang Yahudi, sedangkan usia 12 tahun juga disinggung kerana sebagai usia Bar Mitzvah. Adanya spekulasi-spekulasi Yesus telah sampai di India untuk belajar yoga bersama guru-guru dari Timur Jauh sebenarnya adalah hanya cerita dongeng dan fiksi yang hanya menarik didengar, daripada dapat dibuktikan secara historis ataupun sebagai fakta bersejarah. [Sumber artikel ini saya kutip dari answering-islam.org juga dimuat yesmaya.co.cc]
Soal apakah artikel ini benar atau tidak, ini tergantung anda. Bila anda menganggap ini tidak benar silahkan tulisan ini hanya sekedar pengetahuan saja.
0 komentar:
Posting Komentar