Pemerintah Indonesia membalas suratnya soal Tsunami Aceh
Surat peringatan terawal yang dikirim ialah 8 tahun sebelum terjadi Tsunami di Aceh tahun 2004, tepatnya pada tanggal 16 September 1996 lalu, dikirim per pos kepada duta besar India di Brasilia, ibu kota Brasil. Di dalam surat tersebut diramalkan bahwa tanggal 26 Desember 2004 pagi hari di propinsi Aceh, Indonesia bakal terjadi gempa bumi 8,9 skala Richter, Indonesia dan India diterjang Tsunami setinggi 10 meter itu. Surat peringatan kepada presiden Indonesia Soeharto dikirim per tanggal 30 April 1997, isi surat tersebut: "Saya di dalam mimpi melihat tanggal 26 Desember 2004 pagi hari jam 7, Asia Selatan bakal diguncang oleh 8.9 skala richter gempa besar, bersamaan dengan itu juga bisa terjadi tsunami setinggi 10 meter, area penyebarannya dimulai dari propinsi Aceh, Indonesia, India, Malaysia, Sri Langka, Thailand, Maldivas, Bangladesh dan sebagainya bahkan mencapai hingga Mauritius. Dan bakal ada 100.000 jiwa terenggut…"
Alhasil, gempa bumi sesuai ramalan di dalam surat peringatan tersebut terjadi pada pagi hari jam 7.58 tanggal 26 Desember 2004, angka tewas melebihi 200. 000 orang, gelombang tsunami tertinggi mencapai 30 meter, ada banyak sekali orang raib ditelan tsunami yang menerjang pantai. Para kedubes seperti Indonesia, Filipina, Thailand dan lain-lain, juga telah menerima surat yang sama, surat resmi tersebut semuanya terlampiri stempel jawatan pos terkait. Selain itu Jucelino juga menerima surat ucapan terima kasih dari berbagai kedubes atau pejabat sekretariat kepresidenan negara bersangkutan.
Surat ucapan terima kasih dari kantor kepresidenan berisi keluhan sebagai berikut: "Mengenai gempa bumi dan tsunami jikalau sampai terjadi pada tahun 2004, demi menghindari terjadinya bencana yang mengerikan ini, ada banyak hal terpaksa harus kami lakukan, namun kami juga merasa tak berdaya." Selain itu, isi surat balasan sederhana berasal kedubes Indonesia: "… kami akan menyampaikan isi surat anda kepada negara kami, apabila ada berita lain yang hendak disusulkan, jangan ragu-ragu menyampaikan."
Dari situ bisa diketahui, 8 tahun sebelum bencana terjadi, Jucelino sudah meramalkan bakal ada gempa bumi super-besar dan tsunami besar melanda kawasan Asia Selatan dengan korban tewas melebihi 100.000 orang. Jucelino secara parsial telah mengirim surat resmi, pemberitahuan dengan detail tentang tahun, bulan, tanggal dan waktu kejadian, kepada negara-negara yang bakal tertimpa bencana, namun pada kenyataannya tiada langkah-langkah pencegahan efektif apapun yang dilakukan.
Peristiwa teror berulang kali dan serentak di London
Diramal pada tanggal 19 Maret 2004, dan pada tanggal 7 Juli 2005 di tiga tempat Metro (kereta api bawah tanah) dan halte bis di London, berturut-turut terjadi peristiwa peledakan bom, menyebabkan tewasnya 54 orang warga kota dan pelaku peledakan. Surat yang dikirim Jucelino kepada surat kabar Daily Telegraph dan kedubes Inggris yang bertempat di St. Pauli berbunyi: "Saya telah mengabarkan kepada PM Anthony Charles Lynton Blair, di negara anda bakal terjadi sebuah peristiwa peledakan bom seberat 500 kg yang digunakan oleh teroris, tolong lakukan penjagaan dan kewaspadaan di bandara dan lokasi vital lainnya."
Kejadian tersebut secara tidak lazim mundur 4 bulan hingga 1 tahun baru terjadi, akan tetapi makna peristiwa teror persis sesuai dengan ramalan yang disampaikan yakni ledakan akibat penggunaan bom berukuran besar. Peristiwa seperti ini, dalam ramalan Jucelino, ada yang terjadi sebelum atau beberapa bulan hingga 1 tahun sesudahnya, oleh karena itu diperlukan penggunaan hati dalam pemecahan ramalannya.
Namun, yang paling tidak di mengerti, 11 tahun sebelum peristiwa peledakan ini terjadi, yakni pada tanggal 4 April 1994, Jucelino mengirim surat resmi lewat pos untuk kedubes Inggris dan dengan sangat jelas diramalkan, pada tgl 7 Juli 2005 bakal terjadi peristiwa serangan oleh teroris. Ternyata poin utama surat resmi terbuka ini ialah hendak membantu anak lelaki Brazil yakni Jean Charles de Menezes agar lolos dari bencana, namun pada kenyataannya ia tewas dalam kasus peledakan London tersebut.
Ketika itu, perihal tanggal peristiwa teror dengan tanggal Menezes mengalami pembunuhan secara bersamaan ditulis Jucelino dan terkirim melalui pos kepada duta besar Inggris, isi surat ramalannya: "Pemuda berusia 21 tahun, Jean Charles de Menezes barangkali bisa tewas karena salah sasaran, tanggal 22 atau 23 Juli tahun 2005 antara Metro Stockwell atau London, ia disangka oleh polisi sebagai anggota teroris dan ditembak 5 kali oleh polisi hingga terluka parah dan tewas. Tanggal 7, 21-23 Juli 2005 bisa terjadi peristiwa penyerangan oleh anggota teroris."
Pada akhirnya persis sesuai dengan isi ramalan Jucelino pada tahun 1994, tanggal 7 Juli 2005, di tiga lokasi di Metro, London, dan halte bis secara bersamaan telah terjadi peristiwa teror, ada 50 orang lebih menjadi korban. Selain itu pada tanggal 21 juga terjadi satu peristiwa teror lainnya yang bisa digagalkan, barangkali juga adalah tindakan sebuah gerombolan teror, para teroris mungkin merencanakan bergerak pada tanggal 23, namun karena tanggal 21 gagal, maka itu kejahatan tanggal 23 tiba-tiba dihentikan.
Meninggalnya Paus diramal tepat tanggal 2 April 2005
Tentang kondisi penyakit Paus Johannes II yang semakin memburuk dan peringatan tentang kematiannya, dari tahun 2001 hingga dua bulan sebelum Sri Paus wafat, Jucelino pernah mengirimkan banyak surat dan SMS kepada Sri Paus, bulan November 2004, lima bulan sebelum wafatnya Sri Paus, isi surat ramalan Jucelino: "Sangat disayangkan, penyakit Sri Paus pada tanggal 30 Maret 2005 semakin memburuk lagi, jikalau terus-terusan seperti ini, barangkali pada tanggal 2 April 2005 karena kambuh akan wafat."
Jucelino juga pernah menulis surat peringatan kepada Jepang, isi yang begitu cermat dan ketepatan ramalan yang patut dipuji, kita seolah-olah seperti mengalami kenyataan. Jucelino mengirimkan per pos semua surat peringatan ramalannya ke perwakilan atau kedubes yang mewakili pemerintahan politis, juga kepada media massa besar, kenyataannya di antaranya juga mengandung beberapa surat resmi ditujukan kepada Jepang tentang ramalan penting. Isi ramalan yang perlu ditampilkan antara lain: Kaisar Hirohito mangkat, peristiwa penebaran racun ganas di kereta api bawah tanah oleh Aum Shinrikyo, gempa bumi besar di OsakaKobe yang menelan korban lebih dari 5.000 orang tewas dan gempa Chūetsu dengan gempa susulannya yang tak putus-putusnya berlangsung selama lima bulan.
"Saya melihat di stasiun Metro, Tokyo, terjadi sebuah peristiwa penebaran racun keji mematikan, sarin, oleh sebuah kelompok agama baru yang menyebut dirinya sebagai agama Aum Shinrikyo." Ramalan ini pada bulan Agustus 1989 dikirim bersamaan masing-masing kepada sang kaisar dan pihak kepolisian Jepang, akan tetapi tidak pernah diperoleh respon apapun dari mereka.
Ramalan tahun 2008: gempa di Tiongkok, jutaan tewas
Berikut sejumlah ramalannya yang terjadi tahun 2008 ini:
Obat penangkal penyakit AIDS dan Dengue berhasil ditemukan.
Tanggal 18 Juli bakal terjadi gempa bumi besar di Filipina, akan terdapat ribuan korban tewas.
Empire State Building, New York, pada bulan September bakal mengalami peristiwa teror.
Pada tanggal 13 September akan terjadi gempa besar 9,1 skala richter di Tiongkok, sumber gempa di Nanning dan pulau Hainan, bersamaan itu bakal terjadi tsunami besar setinggi 30 meter lebih, menimbulkan jutaan korban tewas. Tsunami tersebut sangat mungkin menyapu Jepang.
Tahun 2009: gempa besar di Sumatera tanggal 16 Desember
Tanggal 25 Januari bakal terjadi gempa bumi besar ber-skala richter 8,9 menyerang Osaka dan Kobe, Jepang, dikuatirkan korban tewas mencapai beberapa puluh ribu orang.
Bulan November di Jepang terjadi lagi gempa bumi besar, bakal ada ribuan orang tewas.
Pemerintah Brazil dikarenakan krisis ekonomi dan tidak mampu menerbitkan dana asu-ransi dan pensiun, sehingga rakyat di ibu kota dan penjara memberontak.
Tanggal 24 Agustus di Istambul, Turki, bakal terjadi gempa bumi besar berskala Richter 8,9, jalanan banyak yang retak dan patah.
Tanggal 16 Desember di wilayah timur Sumatra, Indonesia, bakal terjadi 7,8 skala Richter gempa bumi, ribuan orang tewas.
Tahun 2010: krisis ekonomi dunia
Temperatur beberapa negara Afrika kemungkinan besar meningkat hingga 58° Celcius, bersamaan itu terjadi kekurangan air bersih yang parah.
Tanggal 15 Juni pasar saham di New York bakal runtuh, ekonomi dunia akan memasuki kondisi krisis.
Suhu di Afrika bisa mencapai 58° Celcius, angka yang pada awal mendengar seolah-olah sulit dipercaya, namun pada kenyata-annya pada awal bulan Mei 2007, menurut info para pelancong yang pergi ke sekitar wilayah Afrika, temperatur di Yunani dan Turki sudah mencapai 39° hingga 40° Celcius, sedangkan ibu kota utama Irak dan jazirah Arab temperatur tingginya berta-han di suhu 45° – 46° Celcius, pada musim panas suhu tertinggi dimungkinkan terjadi. Suhu awal Mei saja sudah sedemikian tinggi, bisa dibayangkan pada tahun 2010 kelak pemanasan global bakal semakin parah, temperatur di banyak negara Afrika sangat dimungkinkan mencetak rekor tertinggi yang susah dibayangkan.
Surat peringatan terawal yang dikirim ialah 8 tahun sebelum terjadi Tsunami di Aceh tahun 2004, tepatnya pada tanggal 16 September 1996 lalu, dikirim per pos kepada duta besar India di Brasilia, ibu kota Brasil. Di dalam surat tersebut diramalkan bahwa tanggal 26 Desember 2004 pagi hari di propinsi Aceh, Indonesia bakal terjadi gempa bumi 8,9 skala Richter, Indonesia dan India diterjang Tsunami setinggi 10 meter itu. Surat peringatan kepada presiden Indonesia Soeharto dikirim per tanggal 30 April 1997, isi surat tersebut: "Saya di dalam mimpi melihat tanggal 26 Desember 2004 pagi hari jam 7, Asia Selatan bakal diguncang oleh 8.9 skala richter gempa besar, bersamaan dengan itu juga bisa terjadi tsunami setinggi 10 meter, area penyebarannya dimulai dari propinsi Aceh, Indonesia, India, Malaysia, Sri Langka, Thailand, Maldivas, Bangladesh dan sebagainya bahkan mencapai hingga Mauritius. Dan bakal ada 100.000 jiwa terenggut…"
Alhasil, gempa bumi sesuai ramalan di dalam surat peringatan tersebut terjadi pada pagi hari jam 7.58 tanggal 26 Desember 2004, angka tewas melebihi 200. 000 orang, gelombang tsunami tertinggi mencapai 30 meter, ada banyak sekali orang raib ditelan tsunami yang menerjang pantai. Para kedubes seperti Indonesia, Filipina, Thailand dan lain-lain, juga telah menerima surat yang sama, surat resmi tersebut semuanya terlampiri stempel jawatan pos terkait. Selain itu Jucelino juga menerima surat ucapan terima kasih dari berbagai kedubes atau pejabat sekretariat kepresidenan negara bersangkutan.
Surat ucapan terima kasih dari kantor kepresidenan berisi keluhan sebagai berikut: "Mengenai gempa bumi dan tsunami jikalau sampai terjadi pada tahun 2004, demi menghindari terjadinya bencana yang mengerikan ini, ada banyak hal terpaksa harus kami lakukan, namun kami juga merasa tak berdaya." Selain itu, isi surat balasan sederhana berasal kedubes Indonesia: "… kami akan menyampaikan isi surat anda kepada negara kami, apabila ada berita lain yang hendak disusulkan, jangan ragu-ragu menyampaikan."
Dari situ bisa diketahui, 8 tahun sebelum bencana terjadi, Jucelino sudah meramalkan bakal ada gempa bumi super-besar dan tsunami besar melanda kawasan Asia Selatan dengan korban tewas melebihi 100.000 orang. Jucelino secara parsial telah mengirim surat resmi, pemberitahuan dengan detail tentang tahun, bulan, tanggal dan waktu kejadian, kepada negara-negara yang bakal tertimpa bencana, namun pada kenyataannya tiada langkah-langkah pencegahan efektif apapun yang dilakukan.
Peristiwa teror berulang kali dan serentak di London
Diramal pada tanggal 19 Maret 2004, dan pada tanggal 7 Juli 2005 di tiga tempat Metro (kereta api bawah tanah) dan halte bis di London, berturut-turut terjadi peristiwa peledakan bom, menyebabkan tewasnya 54 orang warga kota dan pelaku peledakan. Surat yang dikirim Jucelino kepada surat kabar Daily Telegraph dan kedubes Inggris yang bertempat di St. Pauli berbunyi: "Saya telah mengabarkan kepada PM Anthony Charles Lynton Blair, di negara anda bakal terjadi sebuah peristiwa peledakan bom seberat 500 kg yang digunakan oleh teroris, tolong lakukan penjagaan dan kewaspadaan di bandara dan lokasi vital lainnya."
Kejadian tersebut secara tidak lazim mundur 4 bulan hingga 1 tahun baru terjadi, akan tetapi makna peristiwa teror persis sesuai dengan ramalan yang disampaikan yakni ledakan akibat penggunaan bom berukuran besar. Peristiwa seperti ini, dalam ramalan Jucelino, ada yang terjadi sebelum atau beberapa bulan hingga 1 tahun sesudahnya, oleh karena itu diperlukan penggunaan hati dalam pemecahan ramalannya.
Namun, yang paling tidak di mengerti, 11 tahun sebelum peristiwa peledakan ini terjadi, yakni pada tanggal 4 April 1994, Jucelino mengirim surat resmi lewat pos untuk kedubes Inggris dan dengan sangat jelas diramalkan, pada tgl 7 Juli 2005 bakal terjadi peristiwa serangan oleh teroris. Ternyata poin utama surat resmi terbuka ini ialah hendak membantu anak lelaki Brazil yakni Jean Charles de Menezes agar lolos dari bencana, namun pada kenyataannya ia tewas dalam kasus peledakan London tersebut.
Ketika itu, perihal tanggal peristiwa teror dengan tanggal Menezes mengalami pembunuhan secara bersamaan ditulis Jucelino dan terkirim melalui pos kepada duta besar Inggris, isi surat ramalannya: "Pemuda berusia 21 tahun, Jean Charles de Menezes barangkali bisa tewas karena salah sasaran, tanggal 22 atau 23 Juli tahun 2005 antara Metro Stockwell atau London, ia disangka oleh polisi sebagai anggota teroris dan ditembak 5 kali oleh polisi hingga terluka parah dan tewas. Tanggal 7, 21-23 Juli 2005 bisa terjadi peristiwa penyerangan oleh anggota teroris."
Pada akhirnya persis sesuai dengan isi ramalan Jucelino pada tahun 1994, tanggal 7 Juli 2005, di tiga lokasi di Metro, London, dan halte bis secara bersamaan telah terjadi peristiwa teror, ada 50 orang lebih menjadi korban. Selain itu pada tanggal 21 juga terjadi satu peristiwa teror lainnya yang bisa digagalkan, barangkali juga adalah tindakan sebuah gerombolan teror, para teroris mungkin merencanakan bergerak pada tanggal 23, namun karena tanggal 21 gagal, maka itu kejahatan tanggal 23 tiba-tiba dihentikan.
Meninggalnya Paus diramal tepat tanggal 2 April 2005
Tentang kondisi penyakit Paus Johannes II yang semakin memburuk dan peringatan tentang kematiannya, dari tahun 2001 hingga dua bulan sebelum Sri Paus wafat, Jucelino pernah mengirimkan banyak surat dan SMS kepada Sri Paus, bulan November 2004, lima bulan sebelum wafatnya Sri Paus, isi surat ramalan Jucelino: "Sangat disayangkan, penyakit Sri Paus pada tanggal 30 Maret 2005 semakin memburuk lagi, jikalau terus-terusan seperti ini, barangkali pada tanggal 2 April 2005 karena kambuh akan wafat."
Jucelino juga pernah menulis surat peringatan kepada Jepang, isi yang begitu cermat dan ketepatan ramalan yang patut dipuji, kita seolah-olah seperti mengalami kenyataan. Jucelino mengirimkan per pos semua surat peringatan ramalannya ke perwakilan atau kedubes yang mewakili pemerintahan politis, juga kepada media massa besar, kenyataannya di antaranya juga mengandung beberapa surat resmi ditujukan kepada Jepang tentang ramalan penting. Isi ramalan yang perlu ditampilkan antara lain: Kaisar Hirohito mangkat, peristiwa penebaran racun ganas di kereta api bawah tanah oleh Aum Shinrikyo, gempa bumi besar di OsakaKobe yang menelan korban lebih dari 5.000 orang tewas dan gempa Chūetsu dengan gempa susulannya yang tak putus-putusnya berlangsung selama lima bulan.
"Saya melihat di stasiun Metro, Tokyo, terjadi sebuah peristiwa penebaran racun keji mematikan, sarin, oleh sebuah kelompok agama baru yang menyebut dirinya sebagai agama Aum Shinrikyo." Ramalan ini pada bulan Agustus 1989 dikirim bersamaan masing-masing kepada sang kaisar dan pihak kepolisian Jepang, akan tetapi tidak pernah diperoleh respon apapun dari mereka.
Ramalan tahun 2008: gempa di Tiongkok, jutaan tewas
Berikut sejumlah ramalannya yang terjadi tahun 2008 ini:
Obat penangkal penyakit AIDS dan Dengue berhasil ditemukan.
Tanggal 18 Juli bakal terjadi gempa bumi besar di Filipina, akan terdapat ribuan korban tewas.
Empire State Building, New York, pada bulan September bakal mengalami peristiwa teror.
Pada tanggal 13 September akan terjadi gempa besar 9,1 skala richter di Tiongkok, sumber gempa di Nanning dan pulau Hainan, bersamaan itu bakal terjadi tsunami besar setinggi 30 meter lebih, menimbulkan jutaan korban tewas. Tsunami tersebut sangat mungkin menyapu Jepang.
Tahun 2009: gempa besar di Sumatera tanggal 16 Desember
Tanggal 25 Januari bakal terjadi gempa bumi besar ber-skala richter 8,9 menyerang Osaka dan Kobe, Jepang, dikuatirkan korban tewas mencapai beberapa puluh ribu orang.
Bulan November di Jepang terjadi lagi gempa bumi besar, bakal ada ribuan orang tewas.
Pemerintah Brazil dikarenakan krisis ekonomi dan tidak mampu menerbitkan dana asu-ransi dan pensiun, sehingga rakyat di ibu kota dan penjara memberontak.
Tanggal 24 Agustus di Istambul, Turki, bakal terjadi gempa bumi besar berskala Richter 8,9, jalanan banyak yang retak dan patah.
Tanggal 16 Desember di wilayah timur Sumatra, Indonesia, bakal terjadi 7,8 skala Richter gempa bumi, ribuan orang tewas.
Tahun 2010: krisis ekonomi dunia
Temperatur beberapa negara Afrika kemungkinan besar meningkat hingga 58° Celcius, bersamaan itu terjadi kekurangan air bersih yang parah.
Tanggal 15 Juni pasar saham di New York bakal runtuh, ekonomi dunia akan memasuki kondisi krisis.
Suhu di Afrika bisa mencapai 58° Celcius, angka yang pada awal mendengar seolah-olah sulit dipercaya, namun pada kenyata-annya pada awal bulan Mei 2007, menurut info para pelancong yang pergi ke sekitar wilayah Afrika, temperatur di Yunani dan Turki sudah mencapai 39° hingga 40° Celcius, sedangkan ibu kota utama Irak dan jazirah Arab temperatur tingginya berta-han di suhu 45° – 46° Celcius, pada musim panas suhu tertinggi dimungkinkan terjadi. Suhu awal Mei saja sudah sedemikian tinggi, bisa dibayangkan pada tahun 2010 kelak pemanasan global bakal semakin parah, temperatur di banyak negara Afrika sangat dimungkinkan mencetak rekor tertinggi yang susah dibayangkan.
0 komentar:
Posting Komentar