Dari waktu ke waktu, tubuh manusia akan berubah. Tak terkecuali dengan tulang meskipun komposisi dan strukturnya lebih keras daripada organ tubuh lainnya.
Hal ini dibuktikan sebuah studi baru yang mengamati kondisi tengkorak orang Amerika. Studi ini menemukan bahwa kepala orang kulit putih Amerika makin besar, panjang namun makin menyempit sejak abad ke-19.
Pakar antropologi forensik dari University of Tennessee, Knoxville tidak menunjuk satu alasan tertentu terkait perubahan bentuk kepala ini atau mengetahui apakah hal ini semata karena evolusi atau perubahan gaya hidup.
"Tampaknya kondisi ini merupakan hasil dari modifikasi pola pertumbuhan akibat nutrisi yang lebih baik, rendahnya kematian ibu dan bayi, kurangnya aktivitas fisik serta tak adanya hambatan etnis dalam pernikahan lagi," ujar Lee Jantz, koordinator Forensic Anthropology Center, University of Tennessee seperti dilansir dari Health.com, Selasa, (5/6/2012).
"Padahal ini hal-hal terpenting yang tak pernah kita tahu," imbuhnya.
Tim peneliti mengamati 1.500 tengkorak dari pertengahan tahun 1800-an hingga pertengahan 1980-an dan menemukan bahwa rata-rata tinggi tengkorak pria bertambah 8 milimeter (0,3 inci), sedangkan ukurannya bertambah menjadi 200 cm kubik atau setara dengan sebuah bola tenis.
Berbeda dengan pria, tinggi tengkorak wanita bertambah 7 milimeter dan ukurannya menjadi 180 cm kubik.
Namun secara keseluruhan, tinggi tengkorak orang Amerika sekarang telah meningkat 6,8 persen sejak akhir tahun 1800-an dibandingkan dengan penambahan 5,6 persen tinggi badan dan 2 persen panjang femur (tulang paha).
Peneliti juga mencatat bahwa tinggi tengkorak terus berubah sedangkan pertumbuhan tinggi badan justru semakin melambat atau bahkan berhenti.
Studi ini juga menemukan bahwa orang-orang Amerika tumbuh dewasa dan matang lebih cepat. Dulunya bukaan struktur tulang tertentu dari tengkorak menutup pada usia 20, tapi kini hal ini terjadi pada anak perempuan berusia 14 tahun dan anak laki-laki pada usia 16.
Hal ini disebabkan peningkatan angka obesitas pada anak-anak yang bisa jadi mempengaruhi hormon dengan cara mengubah masa pertumbuhan dan kematangannya, jelas peneliti.
Sumber: health.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar