Ilustrasi |
Pucuk dicinta, nikah massal tiba. Dengan pertimbangan mengirit biaya, warga Kelurahan Teluk RT 01/16, Kecamatan Purwokerto Selatan ini turut mendaftarkan diri.
Saat ditemui wartawan sebelum melaksanakan akad nikah di Pendopo Kecamatan Purwokerto Selatan, Kartaja tampak tersipu malu menyebutkan nama calon istrinya. "Mar bae (Mar saja)," kata dia dengan bahasa Jawa Banyumasan tanpa menyebutkan nama lengkap calon istrinya. Kartaja tak bisa berbahasa Indonesia.
Dia mengaku telah mengenal Marsinah selama setahun karena wanita ini tinggal satu kampung. Namun, duda beranak tiga ini menaruh hati terhadap Marsinah yang juga seorang janda tanpa anak sejak tiga bulan lalu.
Beberapa kejadian lucu pun terjadi saat Kartaja dan Marsinah hendak melaksanakan ijab kabul di hadapan penghulu yang juga Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Purwokerto Selatan, Nur Abidin. Lantaran tidak bisa berbahasa Indonesia, ia kerap tidak bisa memahami pertanyaan penghulu.
Kendati demikian saat ditanya penghulu, Kartaja mengaku mantap menikahi Marsinah.
Sementara Marsinah yang duduk di samping kanan Kartaja terlihat tersipu malu. So sweet!
Sumber : Republika Online
0 komentar:
Posting Komentar